Hari ini saya mewakili Ketua Jurusan T.Elektro & Teknologi Informasi (JTETI) UGM menemani pak Dekan berkunjung ke PT PLN dan Pertamina Pusat di Jakarta. Rombongan ini cukup besar, karena semua Ketua Jurusan di F. Teknik UGM ikut serta. Selain untuk promosi ujian masuk, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk penjajagan kerjasama lebih lanjut baik dgn Pertamina maupun PLN.
Dalam sambutannya, tuan rumah PLN menyebutkan kegembiraan atas kehadiran rombongan kami, terlebih karena selama ini rekruitmen masuk PLN pada tahun 2010 sebagian besar berasal dari JTETI dan FE UGM. Namun beliau juga menceritakan fakta yg cukup menarik, kalau tidak mengejutkan.
Sebagian besar kegagalan calon pelamar ke PLN (dan juga Pertamina) bukan karena masalah akademis, tapi justru masalah kesehatan. Yg dimaksud dengan kesehatan disini adalah kadar kolesterol pada pelamar! Angka kegagalan ini berkisar sekitar 60%. Dan fenomena ini tdk hanya terjadi di Yogya saja (58%), tapi juga mahasiswa di Surabaya (62%) dan Bandung (55%).
Permasalahan kolesterol tinggi, yg dulu biasanya dianalogikan sbg penyakit elit (artinya penderitanya umumnya kalangan berduit), sekarang sudah menjangkiti mahasiswa juga (yg normalnya uangnya tidak sebanyak yg sudah bekerja). Berbagai analisis dadakan muncul di forum, kenapa tingkat kesehatan mahasiswa menjadi menurun.
Terlalu banyak makan warung kucing, makan gorengan, terlalu banyak makan indomie atau kurang tidur mgkin bisa jadi penyebab. Terlalu banyak didepan komputer, merokok atau kurangnya aktivitas fisik bisa jadi pemicu yang lain. Memang usia muda kadang2 membuat kita merasa seolah2 tubuh ini bisa diperlakukan agak ‘semena2′.
Inti semuanya adalah kurang baiknya pola makan dan pola hidup.
Bagaimana untuk mengatasi itu semua? Saya memang bukan pakar kesehatan, tapi sudah banyak artikel di koran/majalah yg menyebutkan perlunya menjaga makanan dgn gizi seimbang dan perlunya aktifitas fisik yg cukup. Kurangi naik mobil/motor dan perbanyak jalan kaki dikampus. Kurangi melotot di depan laptop (terutama untuk main game dan facebook) dan gantikan dengan berolah raga mgkin salah satu obatnya.
Ada juga celutukan untuk menjadikan olah raga sebagai mata kuliah di Universitas (meniru salah satu univ. di Bandung).
Yg jelas ternyata IP bukan satu2nya, kadar HDL/LDL pun sekarang ikut menentukan pekerjaan anda
Tabik
About the author