Menyoroti Rencana Kedatangan Dosen Asing di Indonesia

Bywidyawan

Menyoroti Rencana Kedatangan Dosen Asing di Indonesia

Rencana mendatangkan dosen asing di Indonesia menuai kontroversi di dunia pendidikan/akademik di Indonesia. Ada beberapa hal yang memicu kontroversi tersebut, yg bila tidak diperhatikan akan mementahkan tujuan awal dari mendatangkan dosen asing.

  • Dari sisi pemilihan diksi (dosen asing) & substansi tidak tepat, Seolah2 mendikotomi asing vs lokal. Dimana asing = bagus (sehingga layak dibayar lebih tinggi) dan dosen lokal = jelek, sehingga layak dibayar lebih rendah.
    Lebih fair kalau rekruitmennya (contoh diberi nama saja ‘dosen top‘) dilakukan terbuka, dengan kualifikasi dan target capaian jelas, tidak memandang asing/non-asing atau WNI/WNA. Shg orang Indonesia (termasuk diaspora) juga punya kesempatan yg sama. Yang tidak kalah penting adalah mekanisme untuk menghentikan dosen tersebut bila tidak memenuhi kinerja sesuai target.

 

  • Menimbulkan masalah sosial karena kesenjangan pendapatan yg luar biasa. Kita tahu honor/gaji dosen di Indonesia (bahkan dgn dgn gelar doktor LN) tidak kompetitif. Kalau di PTN akan ikut sistem penggajian PNS. Sistem insentif dosen di Indonesia perlu diperbaiki dulu. Dosen asing dibayar ~10x lipat seolah2 10x lebih pintar, atau dosen lokal 10x lebih bodoh.

 

  • Problem pendidikan tinggi di Indonesia menurut saya lebih ke sistemik dan regulasi. Dosen terbebani masalah administrasi, kesejahteraan kurang, alat lab yg terbatas, link & match dgn industri kurang, dana penelitian, inefisiensi pengelolaan PT dll.
    Perbaikan tsb lebih prioritas dibandingkan mendatangkan dosen asing. Perbaikan sistemik tersebut dan lebih susah dan tidak bisa  instan.
    Bila tidak, alhasil nantinya dosen asing top yang berkiprah di Indonesia, kinerjanya tidak akan jauh berbeda. Ibarat naek mobil F1 di jalan kampung ya kecepatannya tetap max 30 km/jam

 

  • Iming2 65 juta bagi dosen dari univ. top di Barat sptnya tidak cukup banyak sebagai daya tarik bagi mereka untuk migrasi ke Indonesia. Tidak ada insentif akademik/ilmiah bagi mereka untuk datang ke Indonesia. Ujung2nya dosen asing yg ke Indonesia pun bukan yg top atau yang sudah tidak aktif/pensiun

Wallahu a’lam bishawab

About the author

widyawan administrator